Jumat, 29 Juli 2011

AKREDITASI SEKOLAH 2011

Akreditasi yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bangsalsari baru-baru ini tepatnya hari Rabu tanggal 20 Juli 2011 berjalan lancar dan sukses. Berkat kerja keras tim pengembang sekolah yang dikomandani oleh Bapak Muradi, S.Pd., M.Si telah mampu dengan baik melalui  tahapan demi tahapan proses pelaksanaan kegiatan visitasi dari tim asesor.

 

Kepala SMP Negeri 2 Bangsalsari bersama Tim Asesor yang diketuai Ibu Siti dan bu Ida mengawali kegiatan visitasi Akreditasi Sekolah tahun 2011.

 Adapun proses Akreditasi Sekolah tahun 2011 di SMP Negeri 2 Bangsalsari meliputi " 8 STANDAR PENDIDIKAN " yaitu :
1. STANDAR ISI, yang dalam hal ini di koordinatori oleh Wakil Kepala Sekolah Bapak Mugiono, S.Pd., M.Si.

2. STANDAR PROSES dimotori oleh urusan Kurikulum yaitu Bapak SULTON MANSYUR,S.Pd

3. STANDAR TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN diurusi oleh pak ELLYS MUJADDIDIN,S.Sos
dan standard ke 4 dan seterusnya tentang psarana, pengelolaan dst akan kita posting dalam waktu yang tidak terlalu lama. Insya Allah Blog ini bermanfaat sebagai sumber informasi dan inspirasi terutama bagi pihak yang berkepentingan seputar dunia pendidikan kita. Oke. Silakan memberikan komentar/masukan dalam blog ini. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.                             
                                                                                                                                   -admin

3 komentar :

  1. bagus, yang belum siap bisa siap-siap agar persiapan lebih matang maka perlu menyiapkan segala sesuatu yang perlu disiapkan biar semua sudah siap dan begitu pula saat break jangan lupa menyiapkan santapan yang sudah siap di meja prasmanan. seeeeep..

    BalasHapus
  2. selamat atas terlaksananya visitasi akreditasi sekolah tahun 2011 di SMP Negeri 2 Bangsalsari, namun ada yang perlu ditingkatkan yaitu minimnya tenaga administrasi di SMP Negeri 2 Bangsalsari, yaitu 1 orang PNS dan hanya dibantu 1 orang pegawai tidak tetap.
    Harapan saya pemerintah meninjau formasi PNS khususnya tenaga administrasi di tingkat sekolah menengah, karena beban kerja yang harus dikerjakan sangat banyak.
    Sementara ini perhatian pemerintah di bidang pendidikan dari tingkat pusat hingga daerah seakan-akan hanya terfokus pada tenaga pendidik (guru) baik segi kompetensi maupun tingkat kesejahteraanya. Tetapi kalau dilihat sebenar-benarnya jumlah tenaga kependidikan (TU) atau tenaga administrasi sekolah tidak hanya di SMP Negeri 2 Bangsalsari jumlahnya sangatlah terbatas, bahkan kebanyakan tenaga TU sekolah-sekolah yang berstatus PNS sudah banyak yang akan menghadapi pensiun. Banyaknya pekerjaan/tugas di sekolah hanya ditutupi dengan tenaga TU sukwan/wiyata bhakti yang kebanyakan sudah memiliki masa kerja tidak sedikit bahkan 20 tahun lebih, mereka kebanyakan punya keluarga yang memiliki pemenuhan kebutuhan yang sama dengan yang lain, sedangkan pengangkatan PNS tenaga kependidikan minim/jarang ada sekali, kalau toh ada lowongan CPNS formasinya sangat-sangat sedikit dan belum tentu semua ikut berkompetisi karena keterbatasan usia, pendidikan dansebagainya.
    Ini bukan masalah iri atau tuntutan keadilan tapi mbok yao, diperhatikan masa depannya. Mereka yang sudah lama mengabdi dengan mencurahkan tenaga, waktu dan pikirannya namun nasibnya selama ini terabaikan. Padahal peran mereka tidak bisa dipandang remeh, banyak tugas yang harus dikerjakan dengan lembur hingga sore semua dilakukan juga demi anak bangsa, meskipun hanya mendapatkan reward nasi bungkus. Pendataan demi pendataan oleh pemerintah berulangkali dilaksanakan bahkan produk fenomenal NUPTK sempat menjadi komoditas potensial di beberapa daerah menjadi kabar yang menggembirakan, namun surut kemudian seiiring waktu. Lagi-lagi tenaga TU harus puas dengan memiliki NUPTK karena telah masuk database pusat.
    Hingar bingar beberapa waktu lalu hingga sekarang tenaga pendidikan (guru) yang sudah musti mendapat tunjangan fungsionalnya, sana-sini sibuk meraih tunjangan pfofesi /Sertidikasi Guru-portofolio-PLPG dan tetek bengek lainnya, disisi lain tenaga administrasi yang kebanyakan sukwan dan jumlahnya sedikit dibanding guru hanya tertunduk memelas ditengah tugas-tugasnya yang menumpuk dan terus menyambung dan berputar-putar disitu...nyaris tak bersuara karena tak berdaya mau mengeluh kepada siapa, teriakpun tak ada gunanya karena siapa yang mau mendengarnya. Hanya kata sabar dan sabar, nrimo dan ikhlas berjuang demi anak bangsa.....ya hanya kata-kata itu yang disuarakan sendiri untuk menghibur diri....hingga suatu saat nanti.....

    BalasHapus
  3. ya ya betul memang perjuangan kita belum selesai

    BalasHapus