Menjadi pendidik memang butuh tenaga ekstra untuk menghadapi
bermacam-macam karakter. Ada yang kalem, biasa-biasa saja, pemberontak, bahkan
pembuat onar. Nah, siswa semacam inilah yang
biasanya jadi keresahan para guru. Ruang kelas bisa jadi riuh dan tidak
kondusif karena ulahnya. Ini jelas mengganggu proses belajar mengajar di
kelas.
Jika kita amati remaja di zaman sekarang, banyak banyak hal-hal
aneh yang mereka lakukan. Demikian pula yang terjadi pada siswa remaja saat ini.
Misalnya saja sekelompok anak “punk”, memakai “tepong” cincin di
hidung, lidah dan pusar, mewarnai rambut dan mengolah rambut dengan bentuk yang
sangat aneh. Melakukan aksi kebut-kebutan di jalan dengan berbonceng empat,
atau melakukan berbagai kegiatan aneh lainnya yang intinya adalah mencari
perhatian dan mengisi waktu mereka sebagai dorongan hasrat jiwa muda mereka.
Gejala semacam ini lambat laun akan merambat pada lingkungan yang
lebih luas dan bahkan mudah menular pada siswa yang lebih dini usianya.
Di sekolah, Bapak/Ibu Guru adalah jalur utama
untuk berhubungan dengan siswa. Oleh sebab itu, perlu kemampuan membaca
tanda-tanda yang ditunjukkan siswa, juga harus mau terlibat pada setiap
tindak-tanduk siswa. Hal yang harus dipahami, penyebab siswa melawan bisa jadi
karena adanya perasaan bahwa dunia tidak memihak mereka. Banyak siswa yang
sebenarnya bermasalah di rumah, lingkungan, dan sekitarnya dan membuat mereka
merasa tidak ada cita-cita, hidup hampa, depresi, dan berbagai persoalan social
lainnya.
SMP Negeri 2 Bangsalsari sebagai lembaga pendidikan yang berada di tengah masyarakat
memiliki tanggung jawab besar dalam rangka mengantarkan para siswa sebagai
generasi yang baik di masa yang akan datang.
Perilaku aneh di kalangan siswa tidak bisa
dibiarkan berlarut agar tidak semakin meluas, maka di SMP Negeri 2
Bangsalsari telah melakukan upaya-upaya strategis demi menyelamatkan
masa depan mereka.
Nugroho Sispriyono selaku pimpinan telah memberikan arah kebijakan dalam upaya
tersebut. Keterlibatan semua unsur organisasi memiliki beban dan tanggung jawab
secara bersama-sama, sesuai porsi yang telah ditetapkan.
Urusan Kesiswaan menjadi sasaran pokok guna
menciptakan suasana kondusif dalam proses pembelajaran, karena akan berimbas
pada aktifitas sehari-hari lainnya. Samsuri selaku komandan yang
membidangi masalah kesiswaan ini telah menginstruksikan staf ahlinya, Syaiful
Bahri untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam penanganan siswa
khususnya dalam berbagai kasus-kasus tertentu.
Dengan berbagai pendekatan yang dia miliki, pria
yang asli Gambirono ini segera menindak lanjuti amanah yang diembannya. Jiwanya
terpanggil untuk “handarbeni” sebagai pendidik bahwa ini merupakan tanggung
jawab kita bersama.
Disiplin dalam melaksanakan tata tertib yang
telah ditetapkan sekolah perlu action sesuai situasi dan kondisi
yang ada.
Perilaku anak “punk” yang menjadi trend saat ini,
menjadi perhatian khusus bagi Syaiful Bahri. Sidak setiap pekan
ia lakukan, mulai potongan rambut, kuku, kelengkapan seragam sekolah,
asesories, make up dan sebagainya hingga keaktifan siswa dalam memngikuti
pembelajaran di kelas.
Tak berhenti sampai pada “penyitaan
benda-benda terlarang” saja, orang tua/wali murid sering dihadirkan
sekolah. Hal ini dimaksudkan agar tercipta sinergi yang solid dalam
keterlibatannya terhadap putra-putrinya.
untuk mewujudkan sekolah yg berintegritas dab bermartabat dimana sekolah sebagai tempat pendidikan berfungsi untuk mengembangkan pembinaan watak sebagai tujuan (output) penyelenggaraan pendidikan tentu akan berkaitan dengan seperangkat acuan nilai dan norma yang berkembang dan dijadikan pegangan oleh masyarakat. Nilai sebagai sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia dan norma yang berfungsi mengatur hak dan kewajiban secara benar dan bertanggungjawab tentu harus menjadi panduan bagi pembinaan peserta didik. Muara dari usaha tersebut ditegaskan dengan kalimat bahwa tujuan pendidikan nasionaluntuk mengembangkan segenap potensi yang dimiliki untuk menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. oleh karenanya mmari bersama sama bertekat menjadikan SMP 2 Bangsalsari lebih baik dan lebih baik SMP2 Bangsalsari.
BalasHapus