Senin, 12 November 2018
Karakter Disiplin Membentuk Masa Depan
POTONGAN RAMBUT RAPI, CERMINAN DISIPLIN SISWA
Begitulah tema yang diusung dalam sambutan Pembina Upacara hari Senin, 12 November 2018.
Pagi itu seperti biasa staf sekolah mempersiapkan segala sesuatu termasuk kebersihan dan kerapian lingkungan sekolah, lagi pula hari itu adalah hari Senin.
Namun ketika yang lain belum datang, Febry Ayu Ambarwati, S.Pd yang pagi itu mendapat tugas sebagai pembina upacara datang lebih awal, meskipun domisilinya terbilang paling jauh. Karena usai sholat Shubuh berjamaah dengan suaminya, Febry bergegas mempersiapkan diri untuk berangkat menunaikan tugas sebagaimana SP Bupati Jember.
" Loh... kok pagi sekali buk..? tanya salah satu petugas sekolah yang namanya tidak mau dipublikasikan.
" Hehe...iya mas, kebetulan ada tugas," jawab Febry dengan senyum khasnya.
Sepeti biasa upacara rutin hari Senin di sekolah selalu dievaluasi pelaksanaannya.
" Sebagaimana difahami secara umum, gaya rambut, model pakaian, dan aksesoris yang digunakan menunjukkan perilaku serta karakter seseorang," kata Febry mengawali sambutannya dengan mantab.
Disamping bertujuan untuk memupuk kedisiplinan, standarisasi rambut rapi juga bertujuan agar para siswa SMP Negeri 2 Bangsalsari terhindar dari potongan rambut alay (semiran) dan memotong rambut tidak rata yaitu sebagian dicukur sementara sebagian lainnya tidak dipotong alias dibiarkan panjang, bahkan ada yang diukir.
Lebih lanjut kata Febry yang pagi itu datang ke sekolah paling awal menjelaskan, " Untuk membiasakan anak dengan model rambut yang rapi, setiap menjelang Ujian Tengah Semester atau Ujian Akhir Semester senantiasa diingatkan kepada siswa secara terus - menerus agar terbentuk karakter disiplin dan tidak menular kepada siswa yang lain, jadi tidak bisa dibiarkan terlalu lama."
Menurut wanita asal Kalisat ini, awalnya memang sebagian siswa merasa ogah-ogahan rambutnya dipotong. Namun, dengan proses pemahaman dan pembiasaan, lambat laun mayoritas siswa mengikuti potong rambut yang rapi dengan kesadaran.
" Agar terbentuk karakter disiplin bagi siswa, maka jangan bosan mengingatkan kepada siswa pada setiap kesempatan". ungkap Febry menutup pembicaraan karena segera masuk kelas untuk mengajar.
Hal demikian itu dilakukan dengan harapan siswa SMP Negeri 2 Bangsalsari memiliki karakter hidup yang disiplin. Dengan nilai-nilai luhur yang sudah berakar dalam dirinya, disertai wawasan yang berkemajuan, dan akhlaqul karimah yang telah ditanamkan setiap saat di lingkungan SMP Negeri 2 Bangsalsari, sehingga kelak mereka diharapkan menjadi generasi yang unggul diberbagai bidang profesi yang mereka tekuni. (redaktur)
Senin, 29 Oktober 2018
Masa Depan Bangsa di Tangan Pemuda
Selamatkan Generasi dari Degradasi Moral
Upacara bendera Senin,
29/10/2018 di SMP Negeri 2 Bangsalsari berlangnsung khidmat. Pasalnya Syaiful
Bahri, S.Pd selaku Pembina Upacara membekali para peserta dengan pesan
Rasulullah SAW yang senantiasa berlaku sepanjang zaman.
Ightanim
khamsan qabla khamsin
Syaba-baka qabla haromika
Waghina-ka qabla faqrika
Wasyughlaka qabla fara-ghika
Washihhataka qabla suqmika
Wahaya-taka qabla mautik
Waghina-ka qabla faqrika
Wasyughlaka qabla fara-ghika
Washihhataka qabla suqmika
Wahaya-taka qabla mautik
Sejurus pesan ini sangat menyentuh redaktur menghampiri bapak
dua anak yang asli Gambi Rono ini menjawab pertanyaan demi pertanyaan.
“ Anak-anak
harus dibimbing terus mas, karena masa depan negeri ini ada di tangan mereka, “
kata Sayiful menerangkan usai apel.
Maksudnya pak ?
“ Ehem…begini
mas, 20 – 30 tahun ke depan boleh jadi diantara mereka ada yang jadi guru, ada
yang jadi bupati bahkan presiden mas.. Jadi saat ini adalah tugas kita-kita
sebagai pendidik untuk menyiapkan mereka dimulai dengan hal-hal yang baik,” pungkasnya sambil menyeka keringatnya yang
membasahi keningnya.
Adapun penjelasan LIMA tadi adalah sebagai berikut :
1. “Pergunakan masa mudamu
sebelum datang masa tuamu”.
Masa muda hendaklah dipergunakan sebaik-baiknya untuk mencapai kebaikan, kesuksesan, dan keberhasilan, karena masa mudalah kita mempunyai ambisi, keinginan dan cita-cita yang ingin kita raih, bukan berarti masa tua menghalangi kita untuk tetap berusaha mencapai keinginan kita, tapi tentulah usaha masa tua akan berbeda halnya dengan usaha saat kita masih muda. Maka dari itu masa muda hendaklah diisi dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat hingga tidak menyesal di kemudian hari.
2. “Pergunakan masa luangmu sebelum datang masa sibukmu”.
Disini kita dianjurkan untuk menghargai waktu, agar bisa diisi dengan hal-hal yang bermanfaaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Misalnya, menengok saudara ketika ada kesempatan sebelum kesibukan menghampiri kita, hingga tidak sempat lagi untuk sekedar mengunjungi kerabat.
3. “Pergunakan waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu”.
Hal ini juga anjuran agar kita senantiasa waspada pada segala kemungkinan yang sifatnya diluar prediksi manusia, seperti halnya sakit. Sakit disini bukan sebatas sakit jasmani, tapi juga sakit rohani. Maka ketika
kita sehat jasmani-rohani, hendaknya kita senantiasa mempergukannya untuk hal-hal yang bermanfaat tanpa mengulur-ngulur waktu.
4. “Pergunakanlah waktu kayamu sebelum datang waktu miskinmu”.
Tidak terlalu jauh berbeda dari penjelasan di atas, ketika kekayaan ada pada kita, baik itu berupa materi atau lainnya, maka hendaknya kita memanfaatkannya sebaik-baiknya, jangan menghambur-hamburkan.
5. “Pergunakan hidupmu sebelum datang matimu”.
Yang terakhir ini merupakan cakupan dari empat hal diatas. Ketika kita diberi kehidupan maka hidup yang diberikan pada kita itu sebenarnya merupakan kesempatan yang tiada duanya. Karena kesempatan hidup tidak akan datang untuk kedua kalinya. Kehidupan harus dijalani sesuai tuntutan kemaslahatannya.
Lima hal itu merupakan inti misi dan visi hidup manusia, karena kunci kesuksesan itu terletak pada bagaimana kita “mempergunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya”.
Mempergunakan kesempatan adalah bentuk pasrah pada upaya & usaha, bukan pada hasil. Prinsip pasrah pada upaya & usaha akan membentuk jiwa yang teguh, tegar, kuat, dan tidak mudah putus asa. Bila suatu saat upaya kita belum menghasilkan target yang kita harapkan, maka kita tidak lantas putus asa, karena kewajiban kita adalah berupaya. Berupaya dan berupaya
Masa muda hendaklah dipergunakan sebaik-baiknya untuk mencapai kebaikan, kesuksesan, dan keberhasilan, karena masa mudalah kita mempunyai ambisi, keinginan dan cita-cita yang ingin kita raih, bukan berarti masa tua menghalangi kita untuk tetap berusaha mencapai keinginan kita, tapi tentulah usaha masa tua akan berbeda halnya dengan usaha saat kita masih muda. Maka dari itu masa muda hendaklah diisi dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat hingga tidak menyesal di kemudian hari.
2. “Pergunakan masa luangmu sebelum datang masa sibukmu”.
Disini kita dianjurkan untuk menghargai waktu, agar bisa diisi dengan hal-hal yang bermanfaaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Misalnya, menengok saudara ketika ada kesempatan sebelum kesibukan menghampiri kita, hingga tidak sempat lagi untuk sekedar mengunjungi kerabat.
3. “Pergunakan waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu”.
Hal ini juga anjuran agar kita senantiasa waspada pada segala kemungkinan yang sifatnya diluar prediksi manusia, seperti halnya sakit. Sakit disini bukan sebatas sakit jasmani, tapi juga sakit rohani. Maka ketika
kita sehat jasmani-rohani, hendaknya kita senantiasa mempergukannya untuk hal-hal yang bermanfaat tanpa mengulur-ngulur waktu.
4. “Pergunakanlah waktu kayamu sebelum datang waktu miskinmu”.
Tidak terlalu jauh berbeda dari penjelasan di atas, ketika kekayaan ada pada kita, baik itu berupa materi atau lainnya, maka hendaknya kita memanfaatkannya sebaik-baiknya, jangan menghambur-hamburkan.
5. “Pergunakan hidupmu sebelum datang matimu”.
Yang terakhir ini merupakan cakupan dari empat hal diatas. Ketika kita diberi kehidupan maka hidup yang diberikan pada kita itu sebenarnya merupakan kesempatan yang tiada duanya. Karena kesempatan hidup tidak akan datang untuk kedua kalinya. Kehidupan harus dijalani sesuai tuntutan kemaslahatannya.
Lima hal itu merupakan inti misi dan visi hidup manusia, karena kunci kesuksesan itu terletak pada bagaimana kita “mempergunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya”.
Mempergunakan kesempatan adalah bentuk pasrah pada upaya & usaha, bukan pada hasil. Prinsip pasrah pada upaya & usaha akan membentuk jiwa yang teguh, tegar, kuat, dan tidak mudah putus asa. Bila suatu saat upaya kita belum menghasilkan target yang kita harapkan, maka kita tidak lantas putus asa, karena kewajiban kita adalah berupaya. Berupaya dan berupaya
Rabu, 24 Oktober 2018
Belajar Membatik : Mendidik Jiwa Enterpreneur
- Batik Ikat “MAKRAME-MERINTANG WARNA”Kreasi Batik Karya Guru Prakarya SMP Negeri 2 Bangsalsari“Tidak ada alasan untuk tidak bisa dengan adanya keterbatasan, semua bisa dilakukan, asalkan ada kemauan,” kata Erlina menjawab pertanyaan saat memulai kreatifitasnya memberikan pembelajaran membatik pada mata pelajaran Prakarya.Bukan hanya siswa yang merasa senang dengan ide yang dituangkan dalam praktek membatik ini.
Antusiasme disambut gembira oleh beberapa teman sejawatnya antara lain, Indriastutik, Elok, Slamet, Widoretno dan Mega. Tak ketinggalan pula pak Giek, dan lainya.“ Mudah kok pak caranya dan biayanya relative murah. NggaK sampek 150 ribu kok pak,” kata Erlina sambil mengawali praktek didepan murid-muridnya.Batik Ikat Textil ini adalah proses membuat motif dan warna pada kain putih polos dengan teknik mengikat dan menutup sebagian kain dengan karet gelang, dan bahan-bahan yang didatangkan langsung dari rekanan pusat batik di kota Solo sana, imbuhnya.
Berikut ini cara untuk membuat batik ikat secara sederhana namun corak yang dihasilkan sangat memukau dan banyak digemari masyarakat berbagai kalangan.Bahan dan alat yang perlu disiapkan untuk membuat batik ikat textile ini adalah:- Kain katun primisima (kain
primis)
- Pewarna Textile
- Sarung tangan karet
- Karet gelang
- Botol cukak atau spritus
- Benda seperlunya misalnya batu
koral, biji salak, kelengkeng atau rambutan
- Ember untuk wadah cairan pewarna
saat pencelupan
- Gunting, dan alat lain yang
diperlukan
Proses pembuatan batik bermotif ikat Makrame-Merintang Warna- Panaskan air kurang lebih hingga
50 derajat celcius
- Encerkan 450 waterglass untuk 10
ml air
- Semua bahan di atas untuk
pembuatan proses 4 meter kain
- Ikat-ikat kain (masukkan dalam
kain misalnya batu koral atau biji-bijian)
sesuai selera bebas mengikatnya ngunakan karet atau tali rapia.
- Teteskan pewarna sesuai selera
- Buka ikatan kainnya dan bilas pada
air mengalir/kran
- Jemur kain yang sudah jadi
tersebut hingga kering
- Batik ikat sudah bisa digunakan
untuk bahan baju ataupun lainnya.
JRUUUEEEENNGGG..................!!!! Jadi deehhh….!Mudah kan….Selamat mencoba.!!!Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, perlu banyak melakukan eksperimen agar hasilnya lebih baik. Semua butuh proses belajar dengan tekun dan banyak praktek.Sudah banyak yang dihasilkan dari awal mula praktek membatik ini yang diajarkan oleh Erlina Puji Lestari, bahkan rekan-rekan kerjanya sudah mulai melirik peluang bisnis kain batik ini sedangkan peminatnya sangat luas.Anda Berminat….??? Segera Tangkap Peluang Bisnisnya….!!!DAPATKAN PAKET LENGKAP(Bahan dan Metode Praktis)Segera Hubungi :Erlina Puji Lestari, S.SiWA 081269445784 - Kain katun primisima (kain
primis)
Jumat, 05 Oktober 2018
Pentingnya metode Pendekatan Khusus Terhadap Tren Perilaku Siswa Jaman Now...!
Menjadi pendidik memang butuh tenaga ekstra untuk menghadapi
bermacam-macam karakter. Ada yang kalem, biasa-biasa saja, pemberontak, bahkan
pembuat onar. Nah, siswa semacam inilah yang
biasanya jadi keresahan para guru. Ruang kelas bisa jadi riuh dan tidak
kondusif karena ulahnya. Ini jelas mengganggu proses belajar mengajar di
kelas.
Jika kita amati remaja di zaman sekarang, banyak banyak hal-hal
aneh yang mereka lakukan. Demikian pula yang terjadi pada siswa remaja saat ini.
Misalnya saja sekelompok anak “punk”, memakai “tepong” cincin di
hidung, lidah dan pusar, mewarnai rambut dan mengolah rambut dengan bentuk yang
sangat aneh. Melakukan aksi kebut-kebutan di jalan dengan berbonceng empat,
atau melakukan berbagai kegiatan aneh lainnya yang intinya adalah mencari
perhatian dan mengisi waktu mereka sebagai dorongan hasrat jiwa muda mereka.
Gejala semacam ini lambat laun akan merambat pada lingkungan yang
lebih luas dan bahkan mudah menular pada siswa yang lebih dini usianya.
Di sekolah, Bapak/Ibu Guru adalah jalur utama
untuk berhubungan dengan siswa. Oleh sebab itu, perlu kemampuan membaca
tanda-tanda yang ditunjukkan siswa, juga harus mau terlibat pada setiap
tindak-tanduk siswa. Hal yang harus dipahami, penyebab siswa melawan bisa jadi
karena adanya perasaan bahwa dunia tidak memihak mereka. Banyak siswa yang
sebenarnya bermasalah di rumah, lingkungan, dan sekitarnya dan membuat mereka
merasa tidak ada cita-cita, hidup hampa, depresi, dan berbagai persoalan social
lainnya.
SMP Negeri 2 Bangsalsari sebagai lembaga pendidikan yang berada di tengah masyarakat
memiliki tanggung jawab besar dalam rangka mengantarkan para siswa sebagai
generasi yang baik di masa yang akan datang.
Perilaku aneh di kalangan siswa tidak bisa
dibiarkan berlarut agar tidak semakin meluas, maka di SMP Negeri 2
Bangsalsari telah melakukan upaya-upaya strategis demi menyelamatkan
masa depan mereka.
Nugroho Sispriyono selaku pimpinan telah memberikan arah kebijakan dalam upaya
tersebut. Keterlibatan semua unsur organisasi memiliki beban dan tanggung jawab
secara bersama-sama, sesuai porsi yang telah ditetapkan.
Urusan Kesiswaan menjadi sasaran pokok guna
menciptakan suasana kondusif dalam proses pembelajaran, karena akan berimbas
pada aktifitas sehari-hari lainnya. Samsuri selaku komandan yang
membidangi masalah kesiswaan ini telah menginstruksikan staf ahlinya, Syaiful
Bahri untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam penanganan siswa
khususnya dalam berbagai kasus-kasus tertentu.
Dengan berbagai pendekatan yang dia miliki, pria
yang asli Gambirono ini segera menindak lanjuti amanah yang diembannya. Jiwanya
terpanggil untuk “handarbeni” sebagai pendidik bahwa ini merupakan tanggung
jawab kita bersama.
Disiplin dalam melaksanakan tata tertib yang
telah ditetapkan sekolah perlu action sesuai situasi dan kondisi
yang ada.
Perilaku anak “punk” yang menjadi trend saat ini,
menjadi perhatian khusus bagi Syaiful Bahri. Sidak setiap pekan
ia lakukan, mulai potongan rambut, kuku, kelengkapan seragam sekolah,
asesories, make up dan sebagainya hingga keaktifan siswa dalam memngikuti
pembelajaran di kelas.
Tak berhenti sampai pada “penyitaan
benda-benda terlarang” saja, orang tua/wali murid sering dihadirkan
sekolah. Hal ini dimaksudkan agar tercipta sinergi yang solid dalam
keterlibatannya terhadap putra-putrinya.
Rabu, 03 Oktober 2018
Dua Siswi SMP Negeri 2 Bangsalsari menjadi Juara di tingkat Kabupaten Jember
Alhamdulillah….”Prestasi Gemilang Terukir Kembali !!!
Rabu, 3/10/’18 dua siswi SMP Negeri 2 Bangsalsari kembali
mengukir prestasi di tingkat kabupaten Jember.
Lomba bidang Pendidikan Agama Islam disabet FINA
MAWADATUL HASANAH sebagai
pemenang lomba pidato dengan materi keagamaan setelah mampu menyingkirkan
peserta lain se kabupaten Jember.
Pada nomor lain MUHLIZA
tak mau kalah, dia juga berhasil menggondol predikat juara yang di gelar
pada event Lomba Pentas Pendidikan Agama Islam Tingkat Kabupaten Jember 2018.
Drs. Sholihin
selaku guru Agama Islam di SMP Negeri 2 Bangsalsari mengungkapkan bahwa dia
bersyukur anak didiknya mampu menjaga semangat dalam berlatih setelah beberapa pekan
lolos dalam seleksi di tingkat wilayah barat Kabupaten Jember.
Hal senada
dinyatakan Kepala SMP Negeri 2 Bangsalsari, Nugroho Sispriyono, S.Pd., M.Pd,
“ pentingnya
disiplin dalam proses pembelajaran menjadi kunci pokok dalam meraih
keberhasilan, makanya saya tekankan kepada para siswa agar selalu patuh dalam
menjalankan tuntunan yang diajarkan oleh agama, sehingga dengan terbentuknya
akhlak, maka kesungguhan dalam belajar akan lebih mudah tercapai.”
Tak mengherankan
dan patut diacungi jempol, bahwa kedua siswa tersebut adalah siswa kelas VII yang
berasal dari desa pinggiran.
Wuiih.wuiiihhh…mantab…!!!
Senin, 01 Oktober 2018
Seragam Sekolah Mendidik Disiplin Siswa
Seragam Sekolah Mendidik Disiplin Siswa
Memahami Tujuan Seragam Sekolah
Sebagaimana yang sudah kita ketahui bersama
bahwasannya penggunaan seragam sekolah di SMP Negeri 2 Bangsalsari merupakan
suatu kewajiban.
Hal ini disampaikan oleh Kepala SMP Negeri 2
Bangsalsari Nugroho SIspriyono,S.Pd., M.Pd dalam suatu kesempatan.
Yang perlu kita garis bawahi adalah penerapan
seragam sekolah didalam lingkungan pendidikan ini bukan tanpa sebab, ada
tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai dengan penerapkan kebijakan tersebut.
Dan inilah beberapa tujuan dari penggunaan
seragam sekolah yang harus kita pahami bersama. Kata Nugroho Sispriyono,
S.Pd., M.Pd yang asli Sragen ini mengungkapkan :
Tujuan Seragam Sekolah
Pertama, tujuan penggunaan seragam sekolah yang penting adalah untuk
menanamkan sikap disiplin kepada para siswa. Sikap disiplin ini sangat penting
dimiliki oleh seseorang terutama ketika sudah besar nanti, dan tentunya hal ini
harus dipupuk sejak dini seperti misalnya dilingkungan sekolah dasar. Sikap
disiplin ini bisa dilatih dengan banyak cara, misalnya dengan memakai seragam
sesuai waktunya, menggunakan seragam beserta atribut pelengkap seperti topi,
dasi, name tag, dan lain sebagainya.
Kedua, salah satu tujuan dari penggunaan seragam sekolah yang tidak
kalah pentingnya adalah untuk menyeragamkan siswa. Sebagaimana yang kita
ketahui bersama bahwa tiap-tiap murid memiliki latar belakang yang berbeda, ada
yang kaya ada juga yang miskin, ada yang mampu ada juga yang kurang mampu. Oleh
sebab itu pihak sekolah melakukan kebijakan ini bertujuan untuk menyeragamkan
siswa yang berdampak kepada semakin berkurangnya gap (jurang
pemisah) antara para siswa dilingkungan sekolah tersebut.
Ketiga, tujuan dari penerapan seragam sekolah adalah sebagai atribut
atau bisa dibilang sebagai identitas. Fungsi terpenting dalam hal ini adalah
untuk mengontrol dan mengawasi tingkah laku para siswa ketika mereka berada
diluar lingkungan sekolah. Sehingga terbentuklah akhlak yang baik dimanapun
mereka berada, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
Tentunya mereka akan berpikir panjang untuk
melakukan tindakan-tindakan negatif karena akan mencoreng citra dirinya sendiri
dan juga SMP Negeri 2 Bangsalsari tempat dimana dia mengenyam
pendidikan.
Nah mungkin itulah beberapa hal yang perlu
kita pahami sebagai tujuan dari penggunaan seragam sekolah, pungkas Nugroho
mengakhiri wawancaranya.
Sabtu, 15 September 2018
Tampil Syantik !!!! Gita Caraka Marching Band SMP Negeri 2 Bangsalsari
Sabtu, 15 September 2018 Gita Caraka Marching Band SMP Negeri 2 Bangsalsari Tampil Syantik...!!!
Pagelaran Karnaval desa Curahkalong, Bangsalsari, Jember berlangsung cukup meriah dan sangat menghibur masyarakat desa dengan tampil pasukan lengkap dari siswa-siswi SMP Negeri 2 Bangsalsari.
Nugroho Sispriyono selaku Kepala SMP Negeri 2 Bangsalsari mengerahkan seluruh kekuatannya untul tampil all out dalam rangka turut serta berpartisipasi pada event memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 73 yang mengambil garis start di lapangan Sawo Curahkalong Bangsalsari.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)